Kamis, 25 Agustus 2011

I Can Make You Fall In Love With Me


Park Ji Yeon pov...
                Hari ini ada konser MBLAQ di Incheon. Kalian tahu kan MBLAQ???? MBLAQ adalah salah satu boyband Korea. Aku sangat ngefans dengan boyband satu ini. Yang tampil di konser itu tidak hanya MBLAQ, tapi masih ada boyband dan girlbad lainnya. Yang aku tahu ada Super Junior, TVXQ, SNSD, T-ARA, dan masih banyak lagi. Aku ke sana bersama sahabat ku Lee Jieun, biasa dipanggil IU. Dan saat ini, IU sedang menunggu ku di ruang tamu, karena kami akan pergi ke sana bersama. Aku pun berdandan secantik mungkin untuk bertemu sang idola ku, Thunder oppa.
                “Heii.. Ji Yeon.. Kau lama sekali. Konsernya akan dimulai 2 jam lagi.” Ucap IU kesal padaku.
                “Aduhhhhh...... Lee Jieun.. Tenang saja, kita kan mendapat tempat VIP di depan stage pula. Jadi, bisakah kau berhenti kesal seperti itu????” jawabku.
                “Ji Yeon, kalau kita tiba di sana lebih awal kemungkinan besar kita akan bertemu dengan bias kita langsung terus bisa minta foto bareng plus tanda tangannya.” Ucap IU dan mengerucutkan bibirnya.
                “Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang.”
                “Eomma, Appa.. Aku dan IU berangkat sekarang..” aku dan IU berpamitan pada Eomma dan Appa ku.
                “Ji Yeon, acaranya di mulai pukul berapa?” tanya Appa.
                “Pukul 19.00 KST, Appa. Wae?” jawab ku.
                “Aktivkan selalu ponselmu. Oh iya, acaranya selesai pukul berapa?” tanya Appaku lagi.
                “Sekitar pukul 21.00 KST, Appa..” jawab ku.
                “Kau pergi ke sana bersama supir, nae?” ucap Eomma.
                “Tentu Eomma. Mana mungkin aku dan IU naik bus ke sana. Sekarang kan hampir malam. Eomma dan Appa tidak usah mengkhawatirkan aku dan IU, nae? Aku dan IU akan baik- baik saja.” Jawab ku dan menarik lembt lengan IU untuk mulai berangkat ke tempat konser diantar oleh supir pribadi ku.
                Sekitar satu jam kemudian, kami pun tiba di tempat konser, ku lihat tempat konser sudah dipenuhi orang- orang yang ingin menonton penampilan boyband dan girlband favorite kami.
                Kami pun segera masuk ke dalam tempat konser yang sudah dipadati penonton lain. Untung saja kami mendapatkan tempat duduk VIP, jadi kami bisa langsung ke tempat duduk kami tanpa harus berdiri dan berdesak- desakkan.
                “Ji Yeon..” panggil IU.
                “Nae?” jawabku.
                “Aku ingin ke toilet, aku ingin buang air kecil.” Jawab IU.
                “Ya ampun, mengapa disaat seperti ini kau malah ingin buang air kecil? Konsernya akan segera dimulai.” Ucap ku panik.
                “Ya sudah ikut aku! Aku akan mengantarmu ke toilet. Tapi, aku tidak tahu toilet ada dimana.” Acapku lagi.
                Kami pun berdiri dari tempat duduk kami dan berjalan mencari toilet. Tidak diduga kami pun berada di backstage dan terlihat banyak member- member boyband dan girlband di sini. Namun, yang aku cari hanya Thunder oppa. Aku ngefans Thunder oppa.
                “Ahh.. Ji Yeon, kau membawa ku ke tempat yang sebagus ini.” ucap IU sambil senyum- senyum gak jelas.
                “Maksudmu?” tanya ku ketus.
                “Coba kau lihat ke sana! Itu ada Minho SHINee. Tapi, dia bersama......... Yuri SNSD dan member SNSD lain. Apa benar mereka berpacaran? Itu ada Wooyoung 2PM, ada Donghae Super Junior, ahhh ada Yesung oppa juga... Wahhh beruntung sekali kita saat ini.” ucap IU dengan senyuman lebar.
                “Bukankah kau ingin buang air kecil?” tanyaku.
                “Tiba- tiba hasratku untuk buang air kecil menghilang begitu saja, Ji Yeon. Apa kau tidak terpesona dengan mereka?” tanya IU.
                “Tidak, aku hanya terpesona oleh sosok tampan Thunder oppa. Tapi, mengapa dia tidak ada di sini ya..?” tanyaku.
                “Ahhh... Ji Yeon..” ucap IU.
                “Ya sudah kita kembali ke tempat konser. Acaranya sudah dimulai.” Ajak ku dan menarik lembut tangan IU lembut.
                “Hei, kalian kenapa bisa ada di sini?” tanya seseorang di belakang kami. Dan sontak membuat kami menoleh ke arah suara itu.
                “SHINee.........” teriak IU.
                “Lee Jieun, kau janan berteriak seperti itu.” Ucap ku dan membungkam mulut IU sesaat.
                “Kalian belum menjawab pertanyaan Onew hyung.” Ucap Taemin, maknae SHINee.
                “Tadinya kami mencari toilet, tapi kami tidak menemukannya.” Jawabku dingin dan menarik lengan IU agak kasar untuk meninggalkan tempat itu menuju tempat konser.
                “Ahh.. Ji Yeon saakiitt..” rintih IU.
                Kami pun menikmati konser malam itu. Sungguh menyenangkan bisa melihat Thunder oppa lebih dekat.
                Konser pun selesai, aku dan Jieun pulang ke rumah.

SHINee pov..
                Malam ini kami akan konser di Incheon bersama BB dan GB yang lainnya. Setiba di sana kami melihat semua BB dan GB yang akan mengisi konser terlihat sudah hadir. Kami pun segera ke ruang make up. Setelah siap untuk tampil, kami pun berbincang- bincang dengan member Super Junior, member SNSD, dan member TVXQ.
                Namun, saat kami akan bersiap untuk perform, ada yang menghentikan langkah kami.
“Hei, kalian kenapa bisa ada di sini?” tanya Onew pada 2 yeoja.
“SHINee.........” teriak seorang yeoja menggunakan swater warna biru dengan jinz, rambut diikat.
                “Lee Jieun, kau janan berteriak seperti itu.” Ucap yeoja menggunakan sweater putih dengan jinz, rambut terurai, membungkam mulut “SHINee.........” teriak IU.
                “Lee Jieun, kau janan berteriak seperti itu.” Ucap ku dan membungkam mulut IU sesaat.
                “Kalian belum menjawab pertanyaan Onew hyung.” Ucap Taemin, maknae SHINee.
                “Tadinya kami mencari toilet, tapi kami tidak menemukannya.” Jawabku dingin dan menarik lengan IU agak kasar untuk meninggalkan tempat itu menuju tempat konser.
                “Ahh.. Ji Yeon saakiitt..” rintih IU.
 sesaat.
                “Kalian belum menjawab pertanyaan Onew hyung.” Ucap Taemin, maknae SHINee.
                “Tadinya kami mencari toilet, tapi kami tidak menemukannya.” Jawab yeoja menggunakan sweater putih dengan jinz, rambut terurai dingin dan menarik lengan IU agak kasar untuk meninggalkan tempat itu menuju tempat konser.
                “Ahh.. Ji Yeon saakiitt..” rintih menggunakan swater warna biru dengan jinz, rambut diikat.
                “Ji Yeon.....” ucap Minho.
                “Kau menyukai yeoja menggunakan sweater putih dengan jinz itu, Minho? Tanya Key.
                “Hanya unik. Berbeda dengan yeoja disampingnya yang tidak menyembunyikan rasa terpesonanya karena melihat kita. Tapi, dia sangat dingin.” Jawab Minho.
                “Sudah sudah.. Waktunya sudah tiba untuk perform. Kami membuka konser itu dengan lagu kami Hello Hello. Semua penonton terlihat sangat antusias melihat penampilan kami.
                Kami pun melihat 2 yeoja yang beberapa menit yang lalu bertemu dengan kami, terlihat Ji Yeon bersama temannya.
                Konser malam ini pun sukses digelar. Sebagai lagu penutup, semua pengisi konser menyanyikan bersama salah satu lagu hitz Super Junior yaitu Sorry Sorry.
                “Berbeda sekali.” Ucap Taemin.
                “Apa yang berbeda?” tanya Onew Hyung.
                “Yeoja yang bernama Ji Yeon itu.” Jawab Taemin.
                “Kau juga memperhatikannya juga?” tanya Onew hyung.
                “Tidak sengaja..” jawan taemin dan tersenyum kecil.
                “Kalian berdua sedang menbicarakan yeoja itu kan?” ucap Jonghyun tiba- tiba.
                “Kalian tahu, sejak tadi Minho juga memperhatikan yeoja itu. Sepertinya Minho menyukainya.” Ucap Key tiba- tiba dan tersenyum simpul.
                “Ternyata dia adalah fansnya Thunder hyung.” Ucap Minho kecewa.
                “Hahhhahahha......... Choi Minho jealouse...” ucap Onew, Jonghyun, Key, dan Taemin bersamaan dan tertawa keras.
                Kalian tertawa kenapa?” tanya Donghae hyung.
                “Menertawakan seseorang yang sedang jealouse.” Jawab Jonghyun.
                “Siapa?” tanya Yesung hyung.
                “Ahhh... Kalian para hyung mau tahu saja urusan dongsaengnya.” Canda Taemin.
                Namun, terlihat Minho masih memandang yeoja yang bernama Ji Yeon tu yang sedang dibuk meneriaki nama Thunder oppa.
                Konser pun selesai, semua bb dan gb yang mengisi konser bersiap- siap untuk pulang ke dorm. Kami boyband yang pulang paling terakhir. Lagi- lagi saat kami akan naik mobil kami menuju dorm SHINee melihat yeoja yang ernama Ji Yeon itu bersama temanny dan memasuki mobil warna hitam yang cukup mewah.
                Setiba di dorm, kami memutuskan untuk segera beristirahat.

                *keesokan harinya di dorm SHINee....
                “Semua ayo bangun! Selesai kalian mandi kita berkumpul di ruang tengah.” Ucap Onew hyung.
                Saru jam kemudian kami berada di ruang tengah dan menikmati sarapan kami, buatan Key.
                “Apa yang akan kita bicarakan, hyung?” tanya Taemin.
                “Manager bilang, hari ini kita akan mengunjungi sebuah SMA Seoul.” Jawab Onew hyung.
                “Untuk apa?” tanya Minho.
                “Hanya sharing tentang kehidupan kita saat ini sebagai SHINee dan perform beberapa lagu di sana.” Jawab Onew hyung.
                “Berapa lagu? Lagu yang mana saja?” tanya Jonghyun.
                “Sekitar 3 lagu. Lagu Hello, Luciffer, dan Romantic.” Jawab Onew hyung.
                “Pukul berapa, hyung?” tanya Key.
                “Pukul. 13.00 KST. Jadi, kita masih punya waktu untuk latihan dulu.” Jawab Onew hyung.

Park Ji Yeon pov..
                *Pulang Sekolah..
                “Ji Yeon....” teriak IU dan Jo Twin.
                “Nae??” tanyaku.
                “Kau mau kemana?” tanya IU.
                “Aku mau pulang, Lee Jieun, Jo Kwangmin, Jo Youngmin.” Jawabkuu.
                “Kau tidak tahu?” tanya IU.
                “Tahu apa?” tanyaku.
                “Hari ini ada sharing eith SHINee di aula tertutup sekolah.” jawab IU.
                “Hari ini aku lelah, aku ingin pulang.” Jawabku.
                “Ayolah Ji Yeon..” bujuk IU, Kwangmin, dan Youngmin.
                “Kalian bertiga saja yang lihat. Aku mau pulang.” Aku pun membalikkan tubuhku dan berjalan menuju depan gerbang untuk menunggu supir pribadi ku menjemput ku.
                Ku lihat ada sebuah mobil silver yang mewah berhenti di depan ku.
                “Kau, Ji Yeon?” tanya seorang namja yang membuka jendela mobilnya itu.
                “Ternyata kau sekolah di sini, ya?” lanjut namja itu lagi.
                Aku hanya tersenyum dingin.
                “Ji Yeon, kau pasti menyesal. Ayo kita ke aula.” Ajak IU. Dia menyusul ku ke depan gerbang.
                “Tidak mau IU. Jangan paksa aku!” jawab ku datar.
                “Kalau kau tidak mau, aku tidak mau jadi sahabatmu lagi.” Ucap IU.
                “Kau selalu begitu..” ucap ku.
                Lalu, IU melihat ke arah mobil yang tepat ada dihadapan ku.
                “Hahhhh.... SHINee sudah datang...” teriak IU.
                “Ya sudah kami masuk duluan ya.” Ucap namja itu lagi. Dia adalah Taemin, maknae SHINee.
                “Ayo, Ji Yeon..” ajak IU dan menarik lembut lengan ku menuju aula tertutup sekolah. aku pun hanya bisa pasrah.
                “Jika hari ini ada SHARING WITH MBLAQ, mungkin aku akan sangat bersemangat.” Batinku.
                Setelah tiba di aula tertutup sekolah, aku, IU, Kwangmin, dan Youngmin duduk di kursi paling depan. Ku lihat SHINee sudah duduk di tempat mereka di panggung.
                “Panggilan kepada Park Ji Yeon sebagai moderator SHARING WITH SHINEE agar segera naik ke atas panggung.” Ucap Lee Songsaenim.
                “Ji Yeon, cepat.. Berdiri dan naik panggung.” Ucap IU memberi semangat.
                Aku pun naik ke atas panggung.
                “Songsaenim, mengapa harus aku?” tanyaku pada Lee Songsaenim.
                “Jika ada acara seperti ini, selalu kau kan yang menjadi moderator. Kau kan sudah terbiasa.” Jawab Lee songsaenim.
                Aku pun menjadi moderator di acara Sharing With SHINee. Karena sebelum- sebelumnya telah terbiasa menjadi seorang moderator, acara Sharing With SHINee pun berjalan dengan baik. Setelah selesai menjadi moderator acara itu, aku pun bergegas turun panggung dan pulang.
                “Ji Yeon kenapa kau tidak ngobrol- ngobrol dulu bersama SHINee?” tanya IU yang menghampiriku.
                “Aku mau pulang IU.” Jawabku singkat.
                “Wahh.. hujan turun. Oh iya, supirmu mana?” tanya IU meledek.
                “Kau....” teriakku pada IU yang segera pergi menghapiri Kwangmin dan Youngmin.
                “Nikmati harimu hari ini, ya. Aku masih ada urusan di sekolah bersama youngmin dan kwangmin.” Jawabnya meledek da segera pulang.
                “Ahhhh............menyebalkan sekali. Kenapa harus turun hujan sihhh..” ucapku kesal.
                Dan sepertinya ada yang mendengar ucapanku.
                “Hujan itu indah.” Ucap seorang namja.
                “Choi Minho. Mau apa kau di sini” tanyaku jutek padanya.
                “Kau jutek sekali.” Ucapnya.
                Aku hanya diam.
                Kini Minho berada berdiri disampingkuu.
                “Ji Yeon, coba kau lihat langit.” Ucapnya.
                “Sekarang hujan, aku yakin langit juga mendung.” Jawabku dingin.
                Kami berdua hanya diam. Dan setelah menunggu cukup lama, akhirnya hujan pun reda.
                Tiba- tiba saja ponselku berdering tanda ada panggilan masuk.
                “Yeoboseyo, Eomma.” Ucap ku pada Eommaku yang menelpon.
                “Ji Yeon, hari ini kau pulang naik bus ya. Paman Kim tidak bisa menjemputmu. Untuk beberapa hari, dia akan pulang kampung.” Ucap Eomma.
                “Nae, Eomma.” Jawabku kecewa.
                “Saranghae, Ji Yeon.”
                “Nado, Eomma.” Dan menutup ponsellku. Akhirnya aku segera pulang karena hujan sudah reda. Namun, disaat aku melangkahkan kakiku. Ada seseorang yang menahanku.
                “Mau kemana?” tanya Minho dan menahan lengan kananku.
                “Aku mau pulang, Choi Minho. Jangan halangi aku. Kau tahu! Hari ini cukup lelah untukku. Seharusnya saat ini, aku sudah berada di rumah. Tapi IU menghalangiku untuk ikut menghadiri acara Sharing With SHINee. Setelah itu, aku disuruh menjadi moderator acara itu. Kemudian, harus menunggu hujan cukup lama. Ini sudah terlalu sore. Eommaku pasti sangat mengkhwatirkan aku.” Jawabku dengan nada membentaknya.
                “Jangan banyak bicara Park Ji Yeon!” katanya dan menarik lenganku ke arah taman belakan sekolah. Di sana tidak ada siapapun kecuali aku dan Minho.
                “Coba lihat ke arah sana!” ucap Minho dengan menunjuk arah yang dia maksud.
                “Indah sekali. Itu pelangi. Baru kali ini, aku melihat pelangi sejelas ini.” ucapku kagum dan menyunggingkan senyuman dibibirku.
                “Kau lebih cantik JI Yeon.” Ucapnya pelan.
                “Aku ingin sekali berlama- lama disini, tapi aku harus pulang Choi Minho.” Ucapku.
                “Biar aku antar.” Tawarnya.
                “Huhhhh..... Choi Minho.... Kau ini tidak sadar. Siapa kau dan siapa aku. Kau adalah seorang member SHINee, boyband yang lagi naik daun itu. Sedang aku hanya yeoja kelas 3 SMA, bukan seorang artis. Kau mau jika wartawan menemukanmu sedang bersama yeoja sepertiku?” ucapku sedikit membentaknya lagi.
                “Kau senang sekali membentak orang. Jika wartawan menemukan aku bersamamu, aku tinggal menjawab, bahwa kau adalah yeojacinguku. Gampangkan?” ucapnya enteng.
                “Yeojacingu? Aku tidak menyukai Choi Minho. Kau bisanya mempermainkan hati yeoja saja. Sudahlah jangan macam- macam. Aku pergi.” Ucapku ketus.
                “Belajarlah mencintaiku, Park Ji Yeon.” Teriaknya.
                Kalimat itu membuatku terhenti dari langkahku dan menghampiri Minho lagi.
                “Hei, Choi Minho. Kau gila? Aku tidak akan pernah mencintaimu.” Bentakku padanya.
                Akhirnya akupun pulang naik bus sendirian.

Choi Minho pov..
Setelah selesai acara Sharing With SHINee, aku lihat Ji Yeon langsung ke luar.
“Ikuti dia, hyung.” Ucap Taemin pelan
Setelah aku berada di luar kulihat Ji Yeon sedang berbicara dengan temannya. Aku mendengar apa yang mereka ucapkan.
“Ji Yeon kenapa kau tidak ngobrol- ngobrol dulu bersama SHINee?” tanya IU yang menghampiri Ji Yeon.
                “Aku mau pulang IU.” Jawab Ji Yeon singkat.
                “Wahh.. hujan turun. Oh iya, supirmu mana?” tanya IU meledek.
                “Kau....” teriak Ji Yeon pada IU.
                “Nikmati harimu hari ini, ya. Aku masih ada urusan di sekolah bersama youngmin dan kwangmin.” Jawabnya meledek.
                “Ahhhh............menyebalkan sekali. Kenapa harus turun hujan sihhh..” ucap Ji Yeon kesal.
                “Hujan itu indah.” Ucapku.
                “Choi Minho. Mau apa kau di sini” tanya Ji Yeon jutek padanya.
                “Kau jutek sekali.” Ucapku.
                Ji Yeon hanya diam.
                Kini aku berada berdiri disamping Ji Yeon.
                “Ji Yeon, coba kau lihat langit.” Ucapku.
                “Sekarang hujan, aku yakin langit juga mendung.” Jawabnya dingin.
                Kami berdua hanya diam. Dan setelah menunggu cukup lama, akhirnya hujan pun reda.
                Tiba- tiba saja ponsel Ji Yeon berdering tanda ada panggilan masuk.
                “Yeoboseyo, Eomma.” Ucapnya pada seseorang yang menelpon.
                “Nae, Eomma.” Jawabnya kecewa, entah apa yang dikatakan si penelepon.
                “Nado, Eomma.” Dan menutup ponsel Ji Yeon. Akhirnya hujan sudah reda. Namun, disaat Ji Yeon melangkahkan kakinya untuk segera pulang. Aku menahannya.
                “Mau kemana?” tanyaku dan menahan lengan kanannya.
                “Aku mau pulang, Choi Minho. Jangan halangi aku. Kau tahu! Hari ini cukup lelah untukku. Seharusnya saat ini, aku sudah berada di rumah. Tapi IU menghalangiku untuk ikut menghadiri acara Sharing With SHINee. Setelah itu, aku disuruh menjadi moderator acara itu. Kemudian, harus menunggu hujan cukup lama. Ini sudah terlalu sore. Eommaku pasti sangat mengkhwatirkan aku.” Jawabnya dengan nada membentakku.
                “Jangan banyak bicara Park Ji Yeon!” kataku dan menarik lenganku ke arah taman belakan sekolah. Di sana tidak ada siapapun kecuali Ji Yeon dan aku.
                “Coba lihat ke arah sana!” ucapku dengan menunjuk arah yang aku maksud.
                “Indah sekali. Itu pelangi. Baru kali ini, aku melihat pelangi sejelas ini.” ucapnhya kagum dan menyunggingkan senyuman dibibirnya.
                “Kau lebih cantik JI Yeon.” Ucapku pelan, namun sepertinya masih bisa terdengar oleh Ji Yeon.
                “Aku ingin sekali berlama- lama disini, tapi aku harus pulang Choi Minho.” Ucapnya.
                “Biar aku antar.” Tawarku.
                “Huhhhh..... Choi Minho.... Kau ini tidak sadar. Siapa kau dan siapa aku. Kau adalah seorang member SHINee, boyband yang lagi naik daun itu. Sedang aku hanya yeoja kelas 3 SMA, bukan seorang artis. Kau mau jika wartawan menemukanmu sedang bersama yeoja sepertiku?” ucapnya sedikit membentakku lagi.
                “Kau senang sekali membentak orang. Jika wartawan menemukan aku bersamamu, aku tinggal menjawab, bahwa kau adalah yeojacinguku. Gampangkan?” ucapku enteng.
                “Yeojacingu? Aku tidak menyukai Choi Minho. Kau bisanya mempermainkan hati yeoja saja. Sudahlah jangan macam- macam. Aku pergi.” Ucapnya ketus.
                “Belajarlah mencintaiku, Park Ji Yeon.” Teriakku.
                Kalimat itu membuatku terhenti dari langkahnya dan menghampiriku lagi.
                “Hei, Choi Minho. Kau gila? Aku tidak akan pernah mencintaimu.” Bentaknya padaku dan pergi meniggalkanku dengan berlari. Aku hanya tersenyum melihatnya. Aku pun kembali ke aula menghampiri member SHINee yang lain.
                “Apa saja yang kau lakukan dengannya? Kau pergi sangat lama.” Ucap Taemin pelan.
                “Tidak ada. Dia yeoja yang sulit diluluhkan hatinya. Mungkin hatinya hanya bisa luluh oleh Thunder hyung.” Jawabku datar.
                “Minho, kau jangan kecewa seperti itu. Ini...” ucap Key dan memberikan secarik kertas bertuliskan kumpulan angka.
                “Apa ini?” tanyaku.
                “Pabo sekali kau, itu nomor ponsel Park Ji Yeon.” Jawab Jonghyun dan menyunggingkan senyuman.
                “Darimana kalian mendapatkannya?” tanyaku.
                “Tentu saja dari salah satu yeoja yang mengenal Ji Yeon.” Jawab Jonghyun.
                “Gomawo..” ucapku berterimakasih pada Onew, Jonghyun, Key, dan Taemin. Aku pun segera mengambil ponsel di saku celana kananku. Dan menyimpan no itu dan aku beri nama Yeoja Pabo Ji Yeon.
                Kemudian kami pun pulang ke dorm SHINee setelah tidak ada urusan lagi di sekolah itu.
                Setelah tiba di dorm, aku langsung ke kamar ku dan mengambil ponselku laku aku tekan no ponsel Yeoja Pabo Park Ji Yeon, aku berniat untuk menghubunginya.
“Yeoboseyo.” Ucap Ji Yeon di seberang sana.
“Yeoboseyo, Park Ji Yeon.” Jawabku.
“Kau siapa?” tanyanya datar.
“Choi Minho.” Jawabku.
                “Darimana kau mendapatkan no ponselku?” tanyanya kaget.
                “Aku bisa mendapatkan apapun yang ku mau, Park Ji Yeon.” Jawabku sombong.
                “Sombong sekali kau.” Ucapnya.
                “Ji Yeon, izinkan aku berteman denganmu. Jika aku menelepon tolong kau angkat dan jika aku mengirimmu pesan singkat balas juga. Nae?”
                “Hmmm....” Ji Yeon hanya bergumam.

                Aku dan Ji Yeon berhubungan melalui ponsel sudah hampir 2 bulan. Dan kami semakin dekat. Namun, aku tidak ada waktu untuk menemuinya karena scheduleku yang sangat padat.
                Namun, hari ini jadwalku dan SHINee tidak sepadat seperti biasanya. Aku memutuskan untuk memberikan kejutan pada Ji Yeon.
                “Heii, hyung mau kemana sudah rapi begitu. Hari ini kan kita gak ada jadwal.” Ucap Taemin.
                “Menyatakan cinta.” Jawabku singkat dan langsung pergi meninggalkan member SHINee yang lain.
                Hari ini aku akan menjemput Ji Yeon di sekolahnya. Tapi, karena ini masih pagi, aku putuskan untuk mendisign tempat yang akan menjadi saksi bisu pernyataan cintaku pada Ji Yeon. Tempatnya di sekitar sungai Han. Setelah selesai, aku pun menjemput Ji Yeon di sekolahnya menggunakan mobil hitam dan mewah milikku, tentu saja dengan menggunakan penyamaran. Aku menunggu Ji Yeon di depan gerbang sekolahnya. Dan akhirnya ia tiba dan aku segera keluar mobil dan menghampirinya.
                “Annyeonghaseyo...” sapaku.
                “Siapa kau?” tanyanya jutek.
                “Ternyata kau selalu jutek terhadap orang yang belum kau kenal.” Ucapku.
                “Memang aku mengenalmu?” tanyanya.
                “Lihat wajahku.” Aku pun membuka kaca mata hitamku sekejap. Terlihat dia sangat kaget.
                “Choi Minho.” Ucapnya pelan.
                “Nae, ikut aku.” Ucapku dan menarik lembut lengan kanan Ji Yeon naik ke mobilku.
                “Kita mau kemana, Choi Minho? Memangnya hari ini kau tidak sibuk?” tanyanya.
                “Kau ikut saja. Nanti kau akan tahu. Aku ingin bersamamu hari ini.” ucapku.
                Aku pun mengajak Ji Yeon ke sungai Han. Kami berjalan- jalan disana, bercanda, dan berlari- lari.
                “Choi Minho, aku haus.” Ucap Ji yeon.
                “Di dekat sini ada cafe ice cream, ayo kita kesana.” Ajakku dan menarik lembut lengan Ji yeon.
                Setiba di sana aku memesan ice cream untukku dan memesankan juga untuk Ji Yeon.
                “Kau tahu, ice crem kesukaanku?” tanyanya dan memakan ice creamnya.
                “Kau kan sudah bilang padaku semua kesukaanmu.” Jawabku dan tersenyum.
                Kami pun menikmati ice cream itu. Ku lihat ada sisa ice cream di mulut Ji Yeon. Aku pun refleks untuk membersihkannya dengan tanganku sendiri. Dan menjilat sisa ice cream itu.
                “Choi Minho......” teriaknya pelan.
                “Nae?” tanyaku.
                “Apa yang baru saja kau lakukan?” tanyanya kaget.
                “Kau tidak ilfeel lan padaku?” tanyaku padanya.
                “Kau tahu, itu namanya ciuman tidak langsung.” Jawabnya dan menundukkan kepalanya.
                “hahhahhah..... Kau lucu sekali Ji yeon.” Ucapku meledek Ji Yeon.
                “Jangan menertawaiku seperti itu. Kau pasti sering melakukannya dengan yeoja lain kan? Jadi, kau sama sekali tidak risih.” Ucap Ji Yeon membentakku.
                “Aku baru kali ini melakukannya, Ji Yeon.”
                Hari sudah mulai gelap, aku mengajak Ji yeon ke tempat yang telah aku persiapkan tadi pagi.
                “Ji Yeon tutup matamu. Aku akan membawamu ke tempat yang indah.” Ucapku dan menutup kedua mata Ji Yeon dengan kedua tanganku. JI Yeon hanya mengangguk.
                Kami pun sampai di tempat tujuan dan Ji Yeon membuka matanya.
                “Ahhh indah sekalli......” ucap Ji Yeon dan terlihat sangat bahagia.
                “Kau suka?” tanyaku dan mempersilahkan Ji Yeon duduk di kursi untuk candle light dinner bersamaku. Dengan kode yang ku berikan pada beberapa orang, makanan dan minuman pun sudah tersedia di atas meja. Dan alunan musik yang romantis.
                Kai pun menikmati makan malam kami yang sangat romantis.
                “Aku memandang wajah Ji Yeon terus- menerus. Dia semakain cantik. Membuat jantungku berdetak sangat kencang saat berada di dekatnya.” Batinku.
                “Choi Minho, kau jangan memandang wajahku seperti itu. Nanti kau bisa jatuh cinta padaku.” Ucap Ji Yeon.
                “Aku terlanjur mencintaimu, Ji Yeon.” Ucapku dan membuat Ji Yeon kaget.
                Kami pun berdiri dari kursi masing- masing, aku mulai mendekat pada Ji Yeon.
                “Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya.
                Aku pun memeluk Ji Yeon. Aku merasakan detak jantung Ji Yeon yang berdetak sangat kencang sama seperti detak jantung milikku.
                “Ji Yeon, apa kau merasakan detak jantungku?” bisikku, tepat di telinga kanan Ji Yeon.
                “Nae.” Jawabnya pelan.
                “Inilah yang ku rasakan setiap melihatmu sejak pertama kali bertemu denganmu. Saranghae Ji Yeon. Saranghae jeongmal saranghae.” Aku pun mngungkapkan perasaanku pada JI Yeon.
                “Na....do......sa...rang...hae.. Choi Minho.” Jawabnya pelan.
                Aku semakin memeluk erat tubuh Ji Yeon dan detak jantungku semakin tak terkendalikan.
                “Ahhh....Choi Minho. Aku hampir tidak bisa bernafas.” Ucapnya.
                Aku pun melepaskan pelukannya.
                “Mulai saat ini, panggil aku Minho oppa. Sekarang kau adalah yeojacinguku.” Ucapku dan tersenyum. Aku tidak bisa lepas memandang wajah Ji Yeon. Aku menatap matanya yang indah. Dan mulai mendekatkan wajahku di wajahnya. Dan bibirku pun mendarat mulus di bibir merah muda Ji Yeon yang sangat manis itu. Ji Yeon pun membalasnya. Beberapa menit kemudian, kami pun melepaskan ciuman kami.
                “Minho oppa...” panggilnya dan menunduk.
                “Nae?” jawabku.
                “Itu first kiss ku.” jawab Ji Yeon dan pipinya memerah karena malu.
                “Ahhh.... Aku senang ternyata first kiss mu adalah aku, Choi Minho.” Ucapku senang. Namun, sebenarnya Ji Yeon adalah first kiss ku juga.
                “Ahhh... Oppa...... Jangan menertawaiku.” Ucapnya dan mengerucutkan bibirnya.
                Karena hari sudah terlalu malam, aku mengantarkan Ji Yeon pulang. Namun, aku lupa memakai semua penyamaranku. Dan ada beberapa wartawan menghapiri kami dan memotret kami.
                “Itu kan Choi Minho....” teriak seorang wartawan.
                “Minho oppa. bagaimana ini?” tanya Ji Yeon panik.
                “Kau tenang ya, chagi..” jawabku.
                “Choi Minho, siapa yeoja yang berada disamping mu itu?” tanya seorang wartawan itu.
                “Ahhh.... Minho oppa. Bagaimana ini?” tanyanya lagi.
                “Tenanglah, chagi........” ucapku dan mendekap erat tubuh Ji Yeon sepertinya dia kedinginan. Aku pun melepaskan jaketku dan ku pakaikan pada tubuh Ji Yeon.
                “Wahhhh.........” ucap para wartawan yang terpesona melihat tindakanku ini.
                “Choi Minho, ayo katakan siapa teoja yang sedang bersamamu ini? Apa dia yejacingumu?”
                “Bagaimana bisa aku menjawabnya, jika kalian terus bertanya.” Ucapku pada para wartawan itu.
                Para wartawan pun diam dan menunggu pengklarifikasian dariku.
                “Baiklah, malam ini aku akan mengakuinya. Yeoja yang berada disampingku ini adalah Park Ji Yeon. Dia adalah yeojacinguku.” Jawabku dan meninggalkan para wartawan, serta membawa Ji Yeon ke dalam mobilku.
                “Minho oppa, mengapa kau bicara seperti itu?” tanya Ji Yeon padaku.
                “Itukan faktanya.” Jawabku singkat.
                “Tapi, Minho oppa. Bagaimana dengan karirmu?” tanyaku.
                “Semuanya akan baik- baik saja, chagi..” jawabku menenangkan Ji Yeon.
                “Apa kau tidak malu memilki yeojacingu sepertiku?” tanyanya dan menundukkan kepalanya.
                “Kau itu cantik, pintar pula. Mana mungkin aku malu mengakui pada semua orang bahwa kau adalah yeojacinguku?” ucapku.
                “Gomawo, Minho oppa.”
                Kami pun tiba di depan rumah Ji Yeon.
                “Minho oppa, kau tidak akan mampir?” tanyanya.
                “Ini sudah terlalu malam. Kau istirahat yang ckup ya.. Saranghae Park Ji Yeon.” Ucapku padanya dan mengecup lembut keningnya.
                “Nado saranghae, Minho oppa.”

                Berita tentang resminya Choi Minho mempunyai yeojacingu yang bernama Park Ji Yeon menjadi bulan- bulanan di Korea. Keluarga Choi dan Park pun sudah meyetujuinya. Begitu pun dengan member SHINee yang lain. Management, para shawols, khususnya Flamers pun telah menyetujui hubungan Choi Minho dan Park Ji Yeon.
                Choi Minho dan Park Ji Yeon sudah menjalin hubungan hampir 5 tahun. Saat ini, Ji Yeon menjadi salah satu maha sisiwi di salah satu universitas terbaik di Seoul. Dan karir Minho bersama SHINee pun semakin cerah.
               
                @Sungai Han...
                Ji Yeon...” panggil Minho pada yeojacingunya.
                “Nae, oppa..”
                “Kita sudah berpacaran selama 5  tahun. Rasa cintaku padamu semakin dalam. Maukah kau menikah denganku, chagi..” ucap Minho.
                “Oppa... Aku mau..... Aku mau Minho oppa...” jawab Ji Yeon dan meneteskan air mata bahagianya.
                Minho pun memeluk tubuh Ji Yeon dan mengecup lembut kening Ji Yeon.
HAPPY ENDING.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar